Showing posts with label 22koleksi. Show all posts
Showing posts with label 22koleksi. Show all posts
22koleksi.blogspot.com

Mobil Listrik Ricky Elson - Cerita pengingat (Revisi Catatan 2 tahun lalu)


(Hanya sebuah catatan pengingat,
Tidak merasa dijegal siapapun,
Tidak mau menyalahkan siapa pun,
Apalagi menyalahkan pemerintah,
Diluar sana tentu saja banyak perjuangan yg lebih berat dan lebih baik,
untuk negri ini bahkan dunia.
Dan Tanpa maksud merasa lebih berjuang)

4 Tahun dari Pelajaran Besar
antara Hidup dan Mati bersama Dahlan Iskan

Bertepatan dengan tanggal yang sama,
ya 5 Januari, Dua tahun lalu, 2013.

Baca Juga :

Sebuah pelajaran hebat,
yang sungguh saya terima dengan penuh kesyukuran.
dan mungkin bagi beliau juga begitu.

Di jembatan tempat berhenti sejenak itu, Meski saya sudah memaksa beliau
untuk tidak melanjutkan perjalanan
namun Semangat beliau sungguh kuat..
" Battery OK, AC OK, Power Steering OK.. Abah"
"Namun Rem Tidak".. sambung saya.
"Loh, Kenapa Anda tidak Percaya diri"
pertanyaan ini sangat menusuk...
"Benar saya tidak percaya diri Abah,
karna dari Ujicoba sepanjang akhir tahun
di Turgo, Merapi..
saya paling khawatir dgn Rem,
Regenerative Brake Tidak Berfungsi,
Kita hanya mengandalkan Rem Mekanik
(karna mobil cantik ini didesain tanpa Gearbox ,mengadopsi system Tesla)
"
Beliau Diam, menatap saya sejenak,
Terlihat berfikir.
Beliau tak mau melanjutkan percakapan
yang ujung nya hanya mencari kambing hitam..

Lalu membuka pembicaraan lagi.
"sampe Rumah (maksudnya. kediaman beliau di Magetan) hanya 15mnt lagi,
jalannya sudah datar.. " sambung Abah meyakinkan saya.

Saya mengenal beliau,
Bertekad baja dan sambil menarik nafas dalam dalam, saya menatap mata beliau, lalu bertanya
,"Apakah abah benar2 siap?"
Saya memang sudah berfirasat tak baik,
begitu juga beliau..
namun saya tahu sekali ada yang membara..
kecil menyala di dada beliau,
Namun begitu terang
"Kerjakan segala sesuatu hingga Tuntas"
meski setelah membaca semua ini sebagian orang akan menganggap konyol..

"siaap, ayooo berangkat".. jawab Abah singkat
Saya mengulurkan tangan mengajak Salaman..
menerima dengan sepenuhnya binar mata sang Guru..
Ia menjabat erat tangan saya, lalu segera masuk ke Tucuxi. Duduk dihadapan kemudi,
dan saya juga segera duduk di kursi sebelahnya.

Mobil mulai melaju,
dengan hati yang masih was was..
saya memulai pembicaraan..
" Abah... beginikah perjuangan itu..
sehingga untuk memperjuangkan masa depan Negri ini,
seorang mentri seperti abah (yg sudah Tua begini)
harus bertaruh nyawa."..
" ya terus kenapa..? "
" ya gitu.. ga apa apa..." jawab beliau singkat..
lalu kami diam...

Meski saya tahu banyak orang yg menilai ini hanyalah pencitraan, atau maksud politis DI.

Tak berapa lama kemudian..
beliau memanggil saya,
"Rick... Astagfirullaah, rem (sudah) Tak berfungsi".
Saya masih belum mampu mencernanya..
Sekilat waktu saya Nanar..
dengan fikiran yang sudah melayang kemana mana.

Jalan Turunan..
tak datar seperti yg beliau sampaikan.
kecepatan mendekati 60km/h.
Didepan kami Rombongan dengan Minibus berisi lebih 8 orang..
Kami berada di jalur kiri,
dari Solo ke Magetan
disebelah Kiri Jurang..
disebelah jalur kanan, tebing bukit batu..

"astaghfirullaah" , jeritku didalam hati..
Segera kulepaskan Seat Belt mobil type Sporty (sangat erat)
yang mengikat tubuh, reflek bersiap2 memeluk beliau,
untuk waktu yg tak diinginkan..

"Abaaah..." Panggilku sambil menarik nafas dalam dalam..
"mohon abah tenang, konsen pada Steering,
dan coba injak rem lagi"
dengan tenang beliau menjawab..
" Oh, anda masih bisa tenang..
dalam keadan begini... bagus..."
" Rem sudah Ndak bisa, kakiku udah kram... dari tadi"
wajah nya tak panik.. berusaha masuk ke jalur kanan,
karna Alhamdulillaah pengawalan polisi telah mengosongkan jalur kanan.

" Ok, Abah.. sekarang apa yang kita lakukan"
fikiran ku adalah mengajak beliau melompat..
dengan tenang beliau menjawab..
" Rick, aku harus menghentikan mobil ini..."
"Iya Abah.." jawab saya.
"Rick, kita Ndak boleh mengorbankan orang lain"
Logika matematika saya begitu cepat..
bahasa negasi nya adalah..
"kita hanya boleh mengorbankan kita"
"Siaap Abah.." jawab ku..dalam
sembari Nurani menjerit pada Ilahi
memohon pertolongan SANG MAHA BERKEHENDAK..
Pilihan Tinggal dua,
kita ga akan menabrakkan mobil ini
ke mobil rombongan di depan..,
Untuk menghentikannya.
Jadi tinggal pilih Jurang di kiri,
atau Tebing di kanan..

Beliau sangat logis..
dengan singkat..
" Rick, saya mau tabrakkan ke Tebing"
" iya Abah.." jawabku dalam
" Anda siap...?" tanya beliau
Sesaat jeritan saya mengejar penjuru langit..
Mencari Sang Maha Berkehendak..
"Engkau YANG MAHA TAHU..
apa yang kami Tunjukkan
dan Apa yang kami sembunyikan..
Sungguh Engkaulah yang maha tahu tentang
apa yang di tuduhkan pada Kami tentang Pencurian Teknologi
Sungguh Engkau lah yang MAHA TAHU,
tentang Niat yang ada didalam dada kami..
Sungguh Engkau pula lah Yang MAHA TAHU protesku pada acara di Solo tadi
Sungguh Engkaulah yang MAHA TAHU kebodohan kami,
dan Sungguh hanya kepada Engkaulah kami berserah..
Terserah Engkau sajalah Tuhan YANG MAHA BERKEHENDAK"
tutupku didalam hati...
lalu yang tersisa..
hanyalah sebuah ketenangan...

Segera kujawab pertanyaan Bapak Mentri Dahlan Iskan..
" Bismillaah... silahkan Abah,
Silahkan..." dengan penuh senyuman..

Sekejap beliau tersenyum pada saya
dan membanting Stir kearah Tebing bukit itu
hampir dalam kecepatan 60km/h karna Bobot mobil
2.5 ton...
dan saya sudah tak ingat lagi..
hanya bunyi benturan, dan kaca yang hancur..bertaburan.
Tampilan foto dibawah adalah jejak semua ini..

Lalu mobil terhenti,
setelah membentur Isuzu Panther di depan..
dan saya tersadar,
saya udah nongkrong didepan Abah tercinta
Alahamdulillaah, Hanya dengan KUASA dan KEHENDAKNYA
kami berdua, tidak mengalami luka sedikit pun..

Setelah itu berbagai simpang siur
Hujatan, Cacian, Hinaan..
dan sedikit rasa Simpati.. kami Terima
Sebagai Pelajaran berikutnya..

Hari itu, bukanlah bala..
namun sebuah Berkah. Ilmu dari Yang MAHA BERILMU

"Rick,.. maafkan saya Ndak dengerin nasehat anda"
ucap beliau, 1 jam kemudian setelah bertemu dengan saya lagi di kediaman beliau di Magetan.
Saya segera memeluk beliau
"Tidak Abah, tak ada yang harus saya maafkan
karna tak ada yang salah.."
Kemudian,
Mamak (istri Abah) juga memeluk saya
"Cemas, mamak naakkk...."
agak lama beliau memeluk saya dan
bercerita betapa bahagianya beliau
mendengar kami selamat.

Abah memanggilku,
"Rick, anda jerakah? mengembangkan Mobil listrik?"
sambil tersenyum..
"insyaaAllaah tidak Abah" jawab saya.
" Oke, persoalan ini.. saya yang selesaikan..
anda tak perlu khawatir.., Anda dan team Fokus saja,
anda bikin yang jauh lebih baik.. ,
lalu kita lewat sana lagi ya.."
dan saya pun tertawa lega..

Segera kudatangi Rombongan Team KUPU KUPU MALAM
yang melakukan Pembuatan Mobil Listrik Tucuxi
hasil Rancangan Pak Danet Suryatama itu.

"Saudara ku, Mas Kunto, Mas Rudi dan Team
jangan bersedih.. meski sulit
kami baik baik saja..
Ini berat bagi kita.. namun kita harus berjalan terus
saya dapat Amanah..
Kita diminta Abah, membuat mobil baru..
hasil rancangan kita sendiri
hasil fikiran kita sendiri
dan harus dari tangan kita Sendiri..
yang lebih baik.. Bismillaah"

dan Team KUPU KUPU MALAM mas Rudi,
segera, menyatakan siap..

"HARI ITU SELO terlahir..."

Setelah itu, hiruk pikuk..
dan kami bertahan dalam badai..
badai Hujatan, Cacian, Hinaan
mulai dari tuduhan pencurian teknologi,
hingga ke orang Syirik yang Ruwatan..
tak satupun yang boleh saya jawab dan klarifikasi
pada saat itu,.. itu pesan Abah
" Saya.. yang Bertanggung Jawab"
ucapnya tegas..

Tanpa diketahui media masa..
Isi perut Tucuxi.. kami masukkan kedalam NiSSAN TERRANO
6 bulan lamanya kami uji coba,
mendalami apa yang terjadi..
dan benar dugaan kami.. bahwa
Sang Perancang, (mungkin tak sengaja) tak berhasil mengaktifkan
REGENERATIVE BRAKE,
fungsi menjadikan Motor penggerak
sebagai Generator, untu mengerem
seperti pada rem sepeda ontel yg menghidupkan lampu..
itulah, mengapa.. Abah sepanjang perjalanan
berkata,
"Rick, tak seperti yang anda bilang
bahwa mobil listrik akan mengerem
jika kaki dianggkat dari pedal accelerator"

Alhamdulillaah , kami menjadi sangat hati hati sekali setelah itu
dan Selo memiliki 3 pengaman
1. Rem Mekanik, seperti layaknya mobil Sport
2. Rem Mesin, dengan adanya Gear Box
3. dan Regenerative Brake system

Pelajaran dari Kecelakaan Tucuxi,
mengajarkan berbagai hal hingga kesabaran pada kami
Meski saat ini tak ada kejelasan tentang perizinan..
kami masih terus berjuang...
dibelakang layar panggung Negri ini

#Ditulis pada : 20150105, Ciheras...
Sebuah Cerita, Pengingat Langkah
di Negri Tercinta

Untuk Abah Dahlan Iskan yg saya Cintai..
Doa kami selalu untuk mu
Terima kasih untuk Mengajak kami Bermimpi..

dengan dada yang Membara..

Wahai Raja Negri ku... yang tlah lama terdiam

CC : Hormat dan kagum saya untuk Mas B.kunto Wibisono dan team Kupu-Kupu Malam 100% Pengrajin Mobil Yogyakarta yang sungguh Hebat..

Akan kah tahun 2017 ini kita akan bermimpi dan bergelora seperti 4 tahun lalu?
Hanya kepada YANG MAHA BERKEHENDAK kita memohon.

20170105/Pengingat.
Salam hormat utk pak Danet Suryatama.

Sumber : Facebook/Ricky Elson
Read More
22koleksi.blogspot.com

Wortel, Telur dan Biji Kopi

Wortel, Telur dan Biji Kopi


Seorang Pria yang baru saja menikah, datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku istrinya.
Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang istri: keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dsb.

Pria muda itu berharap orangtuanya ikut menyalahkan istrinyanya. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara putranya terus bercerita dan mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.

Di gelas pertama ia masukkan TELUR.
Di gelas kedua, ia masukkan WORTEL.
Dan di gelas ketiga, ia masukkan KOPI.

Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya:

WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
dan KOPI menghasilkan aroma yang HARUM.

Lalu sang ibu menjelaskan:
“Nak, MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya. Kita bisa menjadi:

Lembek seperti wortel.
Mengeras seperti telur.
Atau harum seperti kopi.
Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air… mereka malah berubah oleh air, sementara kopi malah mengubah air, membuatnya menjadi harum.”

Dalam tiap masalah, selalu tersimpan MUTIARA IMAN yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja…. Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang: – Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri.- Ada yang mengeras, marah dan berontak ,
Termasuk pada Tuhan. – Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin KUAT dan PERCAYA DIRI

Semoga Bermanfaat

SELAMAT MENIKMATI NIKMATNYA HIDUP 💃💰🎁🌟⭐🙏💎🎀🌠🍒👶🏻👨‍👩‍👧

HIDUP lah dengan BAHAGIA
karena Anda berHAK BAHAGIA

Sumber : Status facebook
Read More
22koleksi.blogspot.com

Inilah Rahasia Kecerdasan Para Perokok


Inilah Rahasia Kecerdasan Para Perokok - Pada suatu hari seorang wanita aktivis anti tembakau sowan ke ndalem Kiai. Bermaksud meminta fatwa tentang bahaya rokok.“Iya, rokok memang berbahaya. Saya setuju sekali sama sampeyan, Mbak,” kata Kiai mantap. Wajah aktivis LSM anti tembakau yang bertamu siang itu pun langsung berbinar.

“Begini...” lanjut beliau. “Merokok itu nggak bisa dilakukan sambil terburu-buru. Anda bisa makan, minum, mandi, bepergian, bahkan bekerja dengan cepat dan tergesa. Tapi tidak untuk merokok. Merokok mesti dilakukan seperti... hmmm... gerakan-gerakan shalat. Harus tuma’ninah istilahnya, Mbak. Sedot, tenang, pengendapan sesaat... baru nyebul. Isep lagi, tenang dan pengendapan lagi...sebul lagi. Begitu terus-menerus. Lihat, ngudud sama sekali bukan aktivitas yang cocok untuk orang yang gegabah dan grusa-grusu…”

Baca Juga :

“Lho, maaf, katanya bahaya, yai? Kok malah nggak bahas bahayanya?” Si aktivis tampak tidak sabar.
“Sebentar..,” sambil tersenyum bijak sang Kiai memberi kode tangan, agar si aktivis diam dulu. “Untuk menghabiskan satu batang rokok, rata-rata dibutuhkan 20-25 kali hisapan. Kalau seorang perokok ngudud 10 batang saja setiap hari, artinya minimal ada 200-250 kali saat jeda tuma’ninah per harinya. Dua ratus kali setiap hari, Mbak! Nah... bayangkan saja jika ia menempuh hidup seperti itu belasan atau bahkan puluhan tahun. Apakah sampeyan yakin yang demikian itu tidak turut membentuk bangunan bawah sadar dan karakter pribadinya?”

“Bahayanya, Kiai ! Pliss, bahayanya…”
“Jadi, ya nggak usah gampang heran kalau banyak pemikir muncul dari kalangan perokok. Sebab perokok itu bukan semacam speedboat yang melesat cepat di permukaan, melainkan lebih dekat dengan sifat kapal selam. Ia bergerak pelan namun pasti di kedalaman. Makhluk-makhluk kapal selam itu terbiasa tenang, jernih mencermati setiap hal, sekaligus punya daya imajinasi tinggi.
Maka kita tahu ada Einstein, misalnya. Pastilah ia menemukan Teori Relativitas, serta teori bahwa semesta berbentuk melengkung, saat ia leyeh-leyeh sambil kebal-kebul dengan pipa cangklongnya.

Ada juga Sartre, Albert Camus, Derrida, Sigmund Freud, yang semuanya menempa ngelmu tuma’ninah-nya lewat asap tembakau. Contoh lain? Ada Sukarno, Che Guevara, Winston Churcill, hingga John F. Kennedy.
Atau para sastrawan-pemikir, mulai Rudyard Kipling, Hemingway, Mark Twain, Pablo Neruda, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, yang kesemuanya mereka pun menjalani metode yang sama. Jadi bisa kita simpulkan bahwa...”

“Stop ! Stop ! Please, Kiai. Please ! I said : ba-ha-ya ! Please explain the ba-ha-ya !!!”
“Hehe, iya-iya, Mbak... Maaf, saya tegaskan bahwa rokok memang berbahaya.”
Kiai menghela nafas sesaat. “Sebab... yang paling berbahaya dari seorang manusia bukanlah paru-paru atau jantungnya, melainkan pikiran-pikirannya.”

Dari status facebook seorang Netizen
Read More
22koleksi.blogspot.com

Pengantin ini Tinggalkan Pelaminan Demi Pria Ini, Para Undangan Menangis Dan Ikut Terharu...!!!

Sepasang pengantin duduk bersanding dengan bahagia, .Senyum mengembang di wajah mereka berdua.


Tetapi, kejadian tidak terduga mengejutkan beberapa undangan yang ada di Desa Suka Ramai Batola, Kalimantan Selatan.

Sang pengantin wanita, Dina Ismaya Skom, mendadak turun dari pelaminan begitu melihat satu sosok undangan pria yang datang.
Sambil mengangkat sedikit gaun pengantinnya, Dina segera mengulurkan tangan untuk berselaman sambil berderai air mata.

“Terima kasih jauh-jauh telah mau datang, ” kata Dina, sambil mengusap air matanya.

Keterkejutan beberapa undangan berubah jadi suasana haru. Sebab pria yang datang itu adalah pemilik Istana Anak Yatim Darul Azhar Tanahbumbu yang sudah merawat Dina sejak kecil.

“Ayah sudah membesarkan saya sampai kini jadi sarjana, ” lanjut Dina dengan air mata masih bercucuran.
Dokter H Zairullah, pria itu rupanya tidak dapat menyembunyikan haru. Air matanya juga tumpah sampai membuat beberapa undangan turut menangis.

Di Istana Anak Yatim itu, Zairullah memperlakukan ratusan anak yatim yang dibinanya laksana anak sendiri.

“Saya sedih sekaligus bahagia. Sedih karena pasti akan jarang bersama Dina lagi di istana anak yatim tetapi bahagia karena dia telah sarjana dan menemukan jodohnya, semoga bahagia anak-ku, ” kata Mantan Bupati Tanahbumbu itu
Read More
22koleksi.blogspot.com

Sahabat Rasulullah Pun Cinta Fitnah dan Benci Al Haq

Oleh Abdul Syukur

Pada suatu hari Umar bin Khattab, Hudzaifah bin Al Yaman, dan Ali bin Abi Thalib bertemu di suatu tempat. Kemudian, Umar bertanya pada Hudzaifah bin Al Yaman, "Bagaimana keadaanmu pagi ini, wahai Hudzaifah?" Hudzaifah menjawab, "Wahai Amirul Mukminin! Pagi ini aku mincintai fitnah, membenci al haq, shalat tanpa berwudhu, dan aku memiliki sesuatu di muka bumi yang tidak dimiliki oleh Allah di langit."

(Source Gambar : wordpress)

Mendengar jawaban seperti ini, Umar bin Khattab marah, "Demi Allah! Kamu membuatku marah!" Lantas Ali bin Abi Thalib yang dari sebelumnya mendengarkan perbincangan keduanya bertanya pada Umar, "Apa yang membuatmu marah, wahai Amirul Mukminin?" "Tidakkah kamu mendengar apa yang dikatakan oleh Hudzaifah?" kata Umar.

Ali bin Abi Thalib kemudian menjelaskan, "Wahai Amirul Mukminin! Sungguh benar Hudzaifah dan aku pun seperti dirinya. Adapun kecintaannya pada fitnah maksudnya adalah kecintaannya pada harta dan anak-anak, sebagaimana firman Allah, 'Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah cobaan.' (QS al-Taghabun [64]: 15).

Sementara, kebenciannya terhadap al haq, maksudnya adalah dia membenci kematian. Shalatnya yang tanpa wudhu itu adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan, yang dimilikinya di bumi dan tidak dimiliki Allah di langit adalah istri dan anak. Bukankah Allah tidak memiliki keduanya?"

Percakapan ketiga sahabat Nabi ini mengajarkan kejelian kepada kita tentang hakikat sesuatu. Allah SWT menyebut harta benda yang kita miliki dan anak-anak yang berada di bawah tanggung jawab kita sebagai fitnah (ujian), jika kita bisa memperlakukan keduanya sesuai dengan ridha Allah maka kita termasuk orang yang lulus ujian. Sebaliknya, ketika kita tidak bisa memperlakukan keduanya sesuai dengan yang diinginkan Allah maka kita termasuk orang yang tidak sanggup mengatasi fitnah dunia.

Oleh karena kecintaan kita terhadap fitnah, yakni pada harta dan anak-anak, serta kesenangan dunia lainnya, kita bisa membenci al haq, sesuatu yang kedatangannya sudah pasti, yaitu kematian, sebagaimana firman Allah, "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian, dan Kami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kepada Kami-lah kalian akan kembali." (QS al-Anbiya': 35).

Sementara, maksud dari shalat yang tanpa wudhu adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Keduanya memiliki arti sama dalam arti bahasa, shalat artinya doa, shalawat pun maksudnya adalah berdoa untuk kebaikan Rasulullah SAW.

Sedangkan, yang dimiliki oleh manusia dan tidak dimiliki oleh Allah adalah istri dan anak. Hal ini ditegaskan sendiri oleh Allah dalam Surah al- Ikhlas ayat 3, "Tidak beranak dan tidak diperanakkan (tidak ada yang melahirkan-Nya)." Percakapan seperti ini banyak memberikan manfaat kepada kita, di antaranya, pertama, mengasah otak kita karena percakapan seperti ini memerlukan kecerdasan ekstra bagi yang menyatakannya sekaligus bagi yang mencernanya.

Kedua, kesadaran diri bahwa kita sering tidak kuasa menghadapi fitnah (cobaan) yang diberikan Allah kepada kita. Sehingga, kita bisa terjerumus dengan mencintainya secara berlebihan. Ketiga, penyucian terhadap Allah dengan menyadari perbedaan antara kita sebagai makhluk dan Allah sebagai khalik.

Sumber : Pusat Data Republika
Read More
22koleksi.blogspot.com

Renungan Wajib Baca : Tamparan itu terasa begitu keras bagi diriku, astaghfirullah

Layak dijadikan renungan:
COPAS :
(Agak panjang, tapi asyik kok.....tamparan itu terasa begitu keras bagi diriku, astaghfirullah)


Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.

Namun cerita jadi lain, begitu sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya sedang menelphone salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik,
hampir saja membuatnya jatuh. "Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!" teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.

Saat saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus, Tuhan berbisik, "Akan kusuruh malaikat menyabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang, namun sebelumnya, aku akan izinkan kau melihat lorong waktu sesudah kematianmu. Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuberi lihat setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu"
Lalu aku pun melihat, hari itu saat jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan jg ada yg tdk komentar apapun atas kepergianku, dan ada yg hanya menulis 3 huruf singkat, 'RIP'.
Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, lalu mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yg aku hormati, hanya datang sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit langsung pulang. Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang aku lihat.
Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku meminta aku bangun, namun istriku menghalaunya. istriku pingsan berkali-kali, aku tidak pernah melihat dia sekacau itu. Lalu aku teringat betapa sering aku acuhkan panggilannya yg mengajakku mengobrol, aku selalu sibuk dengan hpku, dengan kolega2 dan teman2 dunia mayaku, lalu aku lihat anak2ku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka saat aku sedang asik dengan ponselku, saat mereka ribut meminta ku temani. Oh Ya Allah.. Maafkan aku.

Lalu aku melihat sepuluh hari sejak kematianku, teman-teman sudah melupakanku, sampai detik ini aku tidak mendengar aku mendapatkan doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan karyawan lain, teman-teman dunia maya masih sibuk dengan lelucon2 digrup, tanpa ada yg mbahasku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di grup mereka.
Namun, aku melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes saat anak2ku bertanya dimana papah mereka? Aku melihat dia begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?
Oh Ya Allah Maafkan aku..

Hari ke 50 sejak aku tiada.
Teman FB ku lenyap secara drastis, semua memutuskan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman2 kerja, tdk ada satupun yang mengunjungiku kekuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.
Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah bisa tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, anak2 masih ribut menanyakan kapan papahnya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku dijendela, menantikan aku datang.

Lalu 15 tahun berlalu.
Kulihat istriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai keliatan guratan tua dan lelah diwajahnya, dia tidak pernah lupa mengingatkan anak2 bahwa ini hari jumat, jangan lupa kekuburan papah, jangan lupa berdoa setiap sholat, lalu aku membaca tulisan disecarik kertas milik putriku malam itu, dia menulis.. "Seandainya saja aku punya papah, pasti tidak akan ada laki2 yang berani tidak sopan denganku, tidak akan aku lihat mamah sakit2an mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil papahku, aku butuh papahku Ya Allah.." kertas itu basah, pasti karena airmatanya..
Ya Allah maafkanlah aku..

Sampai bertahun2 anak2 dan istriku pun masih terus mendoakanku setelah sholat, agar aku selalu berbahagia diakherat sana.

Lalu seketika,, aku terbangun.. Dan terjatuh dari dipan.. Oh Ya Allah Alhamdulillah.. Ternyata aku cuma bermimpi..

Pelan-pelan aku pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, masih aku lihat airmata disudut matanya, kasihan sekali, terlalu kencang aku menghardik mereka..
“Anakku, papah sangat menyesal karena telah berlaku kasar padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh papah, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu.”
“Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan aku anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.
Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali aku sengaja berpura2 tidak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering aku anggap tak bermakna, maafkan aku istriku, maafkan aku.

Air mataku tak bisaku bendung lagi.
Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Teman2 akan melupakan kita sebagai cerita yang sudah berakhir, beberapa masih menceritakan aib2 yang tidak sengaja kita lakukan. Teman2 dunia maya pun tak pernah membahas lagi seolah, aku tidak pernah mengisi hari2 mereka sebagai badut di grup.
Lalu aku rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tapi tidak.. tidak..

Aku matikan ponselku dan aku pejamkan mata, maaf.. Bukan kalian yang akan membawaku ke surga, bukan kalian yang akan menolongku dari api neraka, tapi ini dia.. Keluargaku..
keluarga yang jika kita tinggalkan akan merasakan kehilangan sekali
Read More